Skip to main content

Pekerjaan Inlet Reaktor Biogas

          Inlet atau tangki pencampur adalah tempat mencampur kotoran hewan dengan air sebelum dialirkan ke dalam digester melalui pipa inlet. Biasanya inlet baru dibangun setelah outlet selesai dibangun, namun bisa saja keduanya dikerjakan bersamaan. Pipa inlet ditempatkan sejajar dengan posisi tiang pipa gas utama dan overflow outlet. Ketinggian dasar bangunan inlet dapat ditentukan dengan cara lantai tangki inlet ditempatkan lebih tinggi kira-kira 15 cm dari overflow outlet. Tujuannya adalah agar kotoran hewan tidak kembali keluar melalui inlet, bahkan dapat juga mengakibatkan slurry masuk ke dalam pipa gas utama. Tinggi bangunan inlet minimal 50 cm dan maksimal 100 cm dari tanah dasar, dengan diameter inlet 60 cm. Untuk mengaduk kotoran hewan inlet dibangun dengan memasang mixer didalamnya.Mixer dapat bermacam-macam modelnya. Yang penting diperhatikan adalah bahwa pada saat mengaduk mixer tidak terkena dinding inlet, serta ketinggiannya diatur sedemikian rupa sehingga nyaman waktu digunakan.

Gambar 1. Mixer untuk mengaduk pada pipa inlet

          Pada saat ketinggian bundaran lubang telah mencapai 45 cm, batang pengikat mixer harus dipaskan untuk mengencangkan mixer. Pisau mixer berada maksimal 3 cm dari dasar Inlet. Jika pengguna menginginkan kotoran dari toilet dimasukkan ke dalam reaktor maka pipa inlet yang berasal dari toilet tidak boleh lebih 30° dari garis lurus dan 15 cm diatas ketinggian dari overflow outlet. Letak inlet bergantung kepada kondisi dari lokasi dan permintaan pengguna, apakah tepat di atas mulut pipa inlet atau dekat dari kandang sehingga jauh dari mulut pipa inlet. Langkah-langkah pemasangan inlet adalah sebagai berikut :
1. Gambarkan di atas tanahlay out untuk pondasi inlet berupa lingkaran dengan diameter sebesar diameter luar inlet ± 5 cm.

Gambar 2. Menggambar lay out inlet di atas tanah

2. Gali tanah untuk menyesuaikan ketinggian dasar inlet dengan yang ditentukan (lihat gambar 3).

Gambar 3. Menggali tanah untuk menyesuaikan dasar inlet

3. Susun batu bata, atau batu atau kerikil pada lubang pondasi yang telah digali tadi. Pasang as dari kayu atau pipa besi (pipa besi bekas as dari pengecoran kubah). Selanjutnya isi celah-celah batu bata dengan pasir atau pasir dari sisa pengayakan.

Gambar 4. Menyusun bata dan menghamparkan pasir

4. Hamparkan  adukan  beton 1 : 3 : 5 atau 6  dengan  ketebalan  5 – 7 cm. Untuk bekisting dapat digunakan batu bata.

Gambar 5. Mengecor lantai dasar inlet

5. Gambarkan kembali lay out inlet di atas pondasi inlet untuk pasangan dinding batu bata.

Gambar 6 Menggambar lay out inlet di atas pondasi

6. Pasang batu bata dan pipa saluran dari inlet menuju mulut pipa inlet.

Gambar 7. Memasang bata dan pipa saluran

7. Pasang kotak pada mulut pipa inlet.

Gambar 8. Memasang kotak pada mulut pipa inlet

8. Pada saat pasangan batu bata mencapai ketinggian 45 cm, maka lakukan setting out mixer pada inlet.

Gambar 9. Mensetting out mixer pada Inlet

9. Kemudian cabut kembali mixer dan lakukan finishingpada inlet.

Gambar 10. Melakukan finishing inlet sebelum memasang mixer

10. Kemudian pasang kembali mixer dan selesaikan sisa batu bata yang belum terpasang.

Gambar 11. Memasang mixer dan finishing kembali inlet

Gambar 12. Inlet yang telah siap digunakan

          Selanjutnya untuk inlet yang terbuat dari pasangan batu kali, langkah-langkah pemasangan tidak jauh berbeda dengan inlet yang terbuat dari pasangan batu bata, sebagaimana ditunjukkan pada gambar-gambar berikut ini.

Gambar 13. Menggambar lay out inlet

Gambar 14. Memasang batu kali dan pipa saluran

Gambar 15. Memasang dinding inlet

Gambar 16. Melakukan finishing inlet sebelum memasang mixer

Gambar 17. Inlet dari pasangan batu kali siap digunakan

          Perhatikan gambar di atas, terlihat bahwa ada pipa PVC yang menonjol.Pipa tersebut dimaksudkan untuk disambung ke toilet (jamban) keluarga. Perlu diketahui bahwa inlet untuk reaktor biogas yang menggunakan kotoran babi sedikit berbeda dengan yang menggunakan kotoran sapi. Adapun perbedaan pada inlet reaktor biogas yang menggunakan kotoran babi adalah sebagai berikut :
1)      Inlet tidak menggunakan mixer,
2)      Tinggi Inlet 25 – 45 cm,
3)      Ada penambahan tandon untuk tempat mencampur kohe babi,
4)      Ukuran (dalam) Tandon 1,50 m x 1,00 m x 0,30 m (tidak mutlak), boleh 1,20 x 1,20 x 0,20 dan sebagainya.

          Untuk point 2) dan 4), tergantung pada pengisian harian dan keinginan daripenggunanya, ada juga pengguna yang tidak menggunakan tandon.

Gambar 18. Contoh inlet reaktor yang menggunakan kotoran babi

Gambar 19. Contoh inlet reaktor biogas tanpa tandon
http://margionoabdil.blogspot.com, http://facebook.com/margiono abdil, http://twitter.com/margionoabdil, http://edmodo.com/margionoabdil
http://news.chivindo.com/172/pekerjaan-inlet-reaktor-biogas.html

Comments

Popular posts from this blog

SketchUp Pro 2020 v20.1.235 Full Version

BAGAS31 – SketchUp Pro 2020 v20.1.235 Full Version  merupakan software yang dirancang untuk membantu sobat membuat dan mengedit model 3D. Dengan desain tampilan yang ‘clean’ dan simple, menjadikan software ini mudah untuk digunakan. Software ini hadir dengan editor bawaan yang memungkinkan sobat mendesain objek 3D dari awal, Layout designer untuk menggabungkan model 3D serta Style Builder untuk menyesuaikan model dengan gaya yang berbeda. Software ini juga memiliki fitur untuk mengimpor data dari format lain, seperti 3DS, DWG, KMZ, JPG, PNG, PSD, TIF, TGA dan sebagainya. Tanpa berpanjang lebar, silakan download  Sketch Up Pro  versi terbaru 2020 v20.1.235 Full Version   melalui link yang disediakan. SketchUp Pro 2020 v20.1.235 Full Version Screenshots : Download : SketchUp Pro 2020 v20.1.235 Installer | Size: 128 MB [ FileUp ] | [ up4ever ] JAMU SketchUp Pro 2020 v20.1.235 Full Version | Size: 14.5 MB [ FileUp ] | [ ...

SCADA

SCADA merupakan singkatan dari Supervisory Control and Data Acquisitio n. SCADA merupakan sebuah sistem yang mengumpulkan informasi atau data-data dari lapangan dan kemudian mengirimkan-nya ke sebuah komputer pusat yang akan mengatur dan mengontrol data-data tersbut. Sistem SCADA tidak hanya digunakan dalam proses-proses industri, misalnya, pabrik baja, pembangkit dan pendistribusian tenaga listrik (konvensional maupun nuklir), pabrik kimia, tetapi juga pada beberapa fasilitas eksperimen seperti fusi nuklir. Dari sudut pandang SCADA, ukuran pabrik atau sistem proses mulai dar 1.000an hingga 10.000an I/O (luara/masukan), namun saat ini sistem SCADA sudah bisa menangani hingga ratusan ribu I/O. Ada banyak bagian dalam sebuah sistem SCADA. Sebuah sistem SCADA biasanya memiliki perangkat keras sinyal untuk memperoleh dan mengirimkan I/O, kontroler, jaringan, antarmuka pengguna dalam bentuk HMI (Human Machine Interface), piranti komunikasi dan beberapa perangkat lunak pendukung. Semua itu...

Persoalan Pokok pada Pembangkit Tenaga Listrik

Pembangkit listrik yang biasa digunakan pada suatu Sistem Tenaga Listrik (STL) terdiri dari pembangkit listrik tenaga air (Hydro plant atau PLTA) dan unit-unit thermal.Pembangkit-pembangkit itu sekarang ini umumnya sudah berhubungan satu dengan yang lainnya, atau yang sering disebut dengan interkoneksi. Setelah beroperasi dalam waktu tertentu, maka dari pembangkit-pembangkit itu ada yang keluar dari sistem interkoneksi dan hal ini disebabkan karena ada unit pembangkit yang rusak dan tentunya perlu diganti atau diperbaiki, kedua karena ada pembangkit yang istirahat untuk keperluan pemeliharaan. Salah satu contoh rencana pemeliharaan unit pembangkit adalah dengan menggunakan metode Levelized Resh dari Gaever . Namun dalam aplikasinya harus dibagi dalam dua kriteria, yaitu pertama unit pembangkit bisa dikeluarkan tanpa adanya penyesuaian. Kedua unit pembangkit yang dikeluarkan harus diatur dalam kurun waktu yang terbatas. Dengan demikian berarti pada waktu tertentu ada unit pembangkit y...

Assembly ducting

Jenis-jenis Plug dan Socket Listrik

Setelah pada artikel sebelumnya di sini yang membahas mengenai peralatan listrik rumah tinggal, maka artikel kali ini akan membahas lebih detail lagi mengenai satu peralatan instalasi listrik yang digunakan, yaitu plug dan socket. Plug dan socket listrik (dalam bahasa sehari-hari dikenal dengan colokan dan stop-kontak) 2 pin awalnya diciptakan oleh Harvey Hubbell dan dipatenkan pada tahun 1904. Karya Hubbell ini pun menjadi rujukan pembuatan plug dan socket setelahnya dan menjelang tahun 1915 penggunaannya semakin meluas, walaupun pada tahun-tahun 1920an peralatan rumah serta komersial masih menggunakan socket lampu jenis screw-base Edison. Kemudian plug 3 pin diciptakan oleh Albert Büttner pada tahun 1926 dan mendapatkan hak paten dari badan paten jerman (DE 370538), karyanya tersebut dikenal dengan nama "schuko" . Namun ada juga pencipta plug 3 pin ini, yaitu Philip F. Labre, semasa beliau masih menuntut ilmu di Sekolah Kejuruan Milwaukee (MSOE) dan mendapatkan hak paten d...